- Ruang; memenuhi fungsi utamanya sebagai tempat tinggal sehari-hari, tempat usaha atau fungsi ganda.
- Struktur; komponen dan bahan bangunan; memperhatikan prinsip koordinasi modular dan syarat konstruksi.
- Kelengkapan rumah susun; dilengkapi dengan alat transportasi bangunan, pintu dan tangga darurat kebakaran, alat dan sistem alarm kebakaran, penangkal petir, jaringan air bersih, saluran pembuangan air hujan, saluran pembuangan air limbah, tempat sampah tempat jemuran, kelengkapan pemeliharaan bangunan, jaringan listrik, generator listrik, gas.
- Kepadatan dan tata letak bangunan; memperhitungkan (KDB), (KLB), ketinggian dan kedalaman bangunan serta penggunaan tanah untuk mencapai optimasi daya guna dan hasil guna tanah.
- Satuan rumah susun; Mempunyai ukuran yang standar minimum 18 m2 dengan lebar muka minimal 3 m.
- Benda bersama; Benda bersama dapat berupa prasarana lingkungan dan fasilitas lingkungan.
- Bagian Bersama; Bagian bersama dapat berupa ruang untuk umum, struktur dan kelengkapan rumah susun, prasarana lingkungan dan fasilitas lingkungan yang menyatu dengan bangunan rumah susun.
- Prasarana lingkungan; Prasarana lingkungan berupa jalan setapak, jalan kendaraan sebagai penghubung antar bangunan rumah susun atau keluar lingkungan rumah susun, tempat parkir dan/atau tempat penyimpanan barang, utilitas umum yang terdiri dari jaringan air limbah, jaringan sampah, jaringan pemadam kebakaran, jaringan listrik, jaringan gas, jaringan telepon dan alat komunikasi lainnya.
- Fasilitas lingkungan; Lingkungan rumah susun harus dilengkapi fasilitas perniagaan dan perbelanjaan, lapangan terbuka, pendidikan, kesehatan, peribadatan, fasilitas pemerintah dan pelayanan umum serta pemakaman dan pertamanan.
Monday, November 10, 2008
Persyaratan Teknis Rumah Susun (Rusun)
Tujuan dan Sasaran Rumah Susun / Rusun
Menurut UU No. 16 tahun 1985 Tentang Rumah Susun, tujuan Pembangunan Rumah Susun (Rusun) adalah:
- Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah, yang menjamin kepastian hukum dalam pemanfaatannya.
- Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah didaerah perkotaan dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan lingkungan permukiman yang lengkap, serasi dan seimbang.
- Masyarakat yang terkena langsung proyek peremajaan dan pembangunan
- Masyarakat sekitar yang berada dalam lingkup kumuh yang segera akan dibebaskan
- Target jual ditujukan pada masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, dengan penghasilan antara Rp. 600.000 sampai Rp. 1.500.000
Pengertian Rusun
Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama
Jadi bisa dikatakan bahwa rumah susun merupakan suatu pengertian yuridis arti bangunan gedung bertingkat yang senantiasa mengandung sistem kepemilikan perseorangan dan hak bersama, yang penggunaannya bersifat hunian atau bukan hunian. Secara mandiri ataupun terpadu sebagai satu kesatuan sistem pembangunan.
atau Rumah Susun adalah bangunan yang dibangun untuk menampung sekumpulan manusia yang terorganisir kedalam suatu wadah dengan pertimbangangan kehidupan manusia hidup secara layak secara horizontal dan vertikal dengan sistem pengelolaan yang menganut konsep kebersamaan.
Sunday, September 7, 2008
Small is Beautiful and Efficiency Energy
Lay out plan increasing the sunlight
Keep Cool The House with Raised-floor Construction, Steep Roof and Long Over Hang
MATCHING CONCEPTS OF GREEN ARCHITECTURE TRADITIONAL HOUSING IN INDONESIA
Figure (a).Sulawesi Tenggara House; Figure (b). Aceh house; Figure (c). H - Frame
Figure (a). Traditional warehouse in Bantul which is highly resistant to the earthquakes;
Figure (b). 35 year old roof in Surabaya
Traditionally, Iron wood shingles or sirap are one of the most commonly used roofing materials of Indonesia. Ironwood is known locally as Kayu Besi or Ulin. It is one of the world’s most durable timbers. Originating from Kalimantan (Borneo) these shingles have been used for hundreds of years by the locals there for traditional housing. The Dutch colonials introduced them to the rest of the archipelago and they are now found on many large government buildings as well as high class houses. It has a serviceable lifespan of at least thirty years. Alang alang thatching has been used in Indonesia for hundreds of years on the islands of Bali, Lombok, Sumbawa, Timor and Sumba as a traditional system of roofing. There are slight variations in the application of the material throughout these different places but by far the neatest and strongest form is found in Bali.
adapted from : Suryandar, Putri and Sajjad Mubin; MIX AND MATCH TRADITIONAL AND MODERN TECHNOLOGY, TOWARD SUSTAINABLE ARCHITECTURAL HOUSING IN THE TROPICS; Architecture Dept., Faculty of Engineering Budi Luhur University
The Tradition As The Main Role of Sustainbility
Introduction the Dynamics of Sustainability
Figure Dynamic model of sustainabilty